Mudik 2012 Featuring Vantrend (Rekor : 2 day 3 Night)

Yeahh..."Mudik" adalah tradisi yang biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri pada saat bulan Ramadhan. Pada momen hari libur Idul Fitri biasanya dimanfaatkan oleh warga urban di kota-kota besar untuk pulang bersilahturahmi ke kampung halamannya masing-masing, tidak terkecuali aku, yang kesehariannya mencari nafkah di Jakarta, juga memanfaatkan libur Idul Fitri tahun 2012 ini untuk pulang ke kampung untuk sungkem sama simbok di kampung.

Untuk mudik tahun 2012 ini terbilang nekad dan merupakan sebuah tantangan tersendiri bagiku, sebab tahun ini aku bawa mobil dan nyetir sendiri (single driver). Kenapa jadi sebuah tantangan, karena dalam hal bawa mobil itungannya aku baru saja bisa bawa mobil alias masih belajar, dan SIM pun juga belon punya.

Ya beginilah adanya, Alhamdulillah di syukuri. Mudik kali ini aku bawa mobil Vantrend keluaran tahun 1994 dengan penumpang 3 dewasa dan 3 anak-anak, lumayan lega lah di kabin walaupun barang bawaan lumayan banyak. Oiya mudik ini kami konvoi dengan kakak ipar yang bawa mobil Panther dengan full penumpang.

Kamis malam Jum'at jam 08.30 (H-3) dimulailah tantangan mudik tahun 2012 ini dengan Mazda Vantrend. Kami masuk tol Jakarta-Merak, lanjut masuk tol dalam kota lurus menuju Cikampek. Benar saja, sampe di depan gedung MPR jalan tol sudah mulai padat merayap, pikir kami ahh paling ini karena antrian gerbang tol jati asih doang yang macet, ternyata eh ternyata setelah GT Jatiasih tambah parah aja macetnya. dan benar saja, jam 05.00 kami baru bisa keluar dari tol Cikampek dengan sukses. Fyuhhh.... rute yang normalnya ditempuh hanya 2-3 jam saja kali ini butuh waktu semaleman.

Pengalaman pertama yang didapat, kaki kesemutan dan berasa mati rasa setelah semaleman nyetir sendirian. padahal perjalan baru saja dimulai, perjalanan masi panjang dan berliku penuh aral melintang (*halahh lebai dah). Ternyata kemacetan sepanjang tol Jakarta - Cikampek cuma pemanasan saja, sebab begitu masuk pertigaan Jomin (kami mengambil rute Pantura) lalu lintas nyaris tidak bergerak. Hari Jum'at jam 10.00, cuaca siang itu sangat panas, sampai-sampai Vantrend tunggangan kami pun ikut meriang dibuatnya, dalam keadaan AC on temperatur di dashboard menunjukkan temperatur 1/2 lebih, akhirnya kami pun memutuskan untuk istirahat sekalian persiapan sholat Jum'at.

Jalur Pantura sungguh teeeerlaaaluu macetnya..., bagaimana tidak ?! sejak Jum'at Siang dari pertigaan Jomin hari Sabtu jam 11.00 kami baru berhasil masuk jalan tol Cirebon. Jadi sudah 2 hari 2 malam dalam perjalanan sejak star dari jakarta. Hmmm.. mudik yang luar biasa.

Selepas tol cirebon, jalan mulai sedikit lega, cuma beberapa titik saja yang macet, biasanya begitu lewat pasar pinggir jalan (pasar tumpah) atau ngga antrian pom bensin yang bikin macet. Suasana lalu-lintas yang lumayan lancar inilah yang membuat kami agak menikmati perjalanan dengan Mazda Vantrend. Salip kanan salip kiri berasa seperti sopir yg sudah profesional, padahal bisa bawa mobil baru 3 bulan.

Sabtu sekitar jam 15.30 kami sampai di daerah Tegal kalo ga salah, mulai berasa ada keanehan pada Vantrend kami, pas jalan pelan posisi gigi 1 kok berasa beraatt, ga mau lari neh vantrend dan ada bunyi ngukk..ngukk.. di area depan, akhirnya berhenti di pom bengsin, pasang eksyen sok ngerti mesin buka kap mesin dah, ngeliat, ohh...mesinnya masi ada di dalam ternyata (yaiyalah masa iya2 dong) hehhe..maklum supir amatiran nyetir aja baru belajar, apalagi masalah mesin, blabaar blass kaga ngarti. Akhirnya iseng2 cek ban depan pegang2 velg kok panas, lanjut ngeraba lagi disk break depan, masya allohhh...bak megang setrikaan, tangan langsung melepuh, dan dengan masi dengan belagak sok tau dituduhlah rem depan sebagai tersangkanya Mulai dah panik menggelayuti pikiran, mana kakak yang pake mobil panther udah kehilangan jejak entah berada dimana lagi, ditambah baterai HP udah pada ngedrop semua, lengkap sudah..

Akhirnya iseng aku guyur pakai air tuh disk break depan, sampai keluar asep kayak api disiram pakai air. fyuhh...syerem bet, . Mengingat waktu yg terus berjalan, akhirnya kami paksakan melanjutkan perjalanan lagi, dan diluar digaan rem sudah berasa normal lagi. Ternyata eh ternyata setelah jalan kurang lebih 3 km kambuh lagi tuh rem Vantrend kami, berenti pinggir jalan siram air lagi dengan harapan bisa sembuh, sampai 3x hal ini kami lakukan berulang-ulang, tapi tetep aja kambuh lagi rem vantrend kami. Ya sutralah nyerah, sambil maksain jalan pelan kami nyari bengkel. Dapet juga bengkel pinggir jalan, spik-spik sama montir katanya rem nya masuk angin, jadi mesti dikuras minyak remnya. Dalam hati was2 juga neh jangan-jangan ntar biaya dimahalin lagi, mana dompet udah tipis lagi. Selang beberapa waktu akhirnya beres juga ditangani sang montir, waktunya bayar neh yang bikin deg-deg an, dengan masang muka agak memelas nanya kang montir berapa kang biaya semua. dia bilang minyak rem 2 botol 70rb ma ongkosnya 50rb total 120. Hmm pikirku masi masuk akal lah. setelah pembayaran beres kami lanjutkan perjalanan lagi dengan semangat yang sudah mulai drop.dan terbukti rem Vantrend udah ga kambuh2 lagi selama dalam perjalanan.

Sabtu malam minggu jam 01.30 kami sampai di semarang, masuk tol, kami ngambil jalur tol baru yang ujung keluarnya tolnya di daerah Bawen kalo ga salah, lanjut ke Salatiga, pas di sebelum terminal Salatiga kami belok kiri masuk jalur alternatif yang langsung tembus ke Sragen (kampung kami). Jalur ini memang tidak lebar, namun banyak kendaraan yang melewati meski bukan saat lebaran. jalannya tidak halus, sudah beraspal namun banyak lubang ditemukan sepanjang jalan. meski setiap menjelang lebaran kerap dibenahi namun karena pembenahannya hanya bersifat sementara, sehingga kerap tidak akan bertahan lama. Waktu menunjukkan pukul 03.00, udara terasa dingin sekali dan kabut tebal menyelimuti sepanjang jalur ini, sampai jarak pandang dari dalam kabin Vatrend kami cuma +- 5-6 m, untung Vantrend kami lampunya lumayan terang, jadi sangat membantu sekali menembus kabut di jalur tersebut.

Hari minggu pagi jam 05.30, sinar matahari mulai memancarkan kehangatannya, sayup-sayup terdengar suara takbir di lapangan yang akan dijadikan tempat Sholat Idul Fitri, embun segar di pucuk dedaunan terasa segar membasahi, sejuk dan damai alam di kampung seakan melepas semua lelah dan kantuk selama perjalanan mudik 2 hari 3 malam bersama my Mazda Vantrend.

*Menghirup sejuknya udara pagi di areal persawahan, sebelum sampai di rumah ortu.

Ini ceritaku mudik tahun 2012 bareng Mazda Vantrend, mana ceritamu...?? =D